Header Ads

TEKNIK BLURRING PADA PENGAMBILAN GAMBAR FOTO


Salah satu kesan bergerak pada sebuah foto yaitu dengan membiarkan subjek menjadi blur. Untuk memotret atau memfoto subjek yang bergerak menjadi blur diperlukan kecepatan rana yang rendah. Kecepatan rana yang dibutuhkan tergantung pada beberapa faktor. Kcepatan subjek yang bergerak menjajdi pertimbangan utama. Sebuah mobil yang melaju sangat kencang mungkin akan menjadi blur pada exposure dengan kecepatan rana 1/500 detik.

Secara singkat blur berarti kurang jelas atau kabur dan objek terlihat samar. Dalam dunia fotografi, teknik blur artinya menjadikan objek gambar tidak fokus yang terjadi akibat pengaturan tertentu. Jarak pengambilan gambar objek yang tidak tepat dapat juga menjadi faktor yang bisa menyebabkan gambar menjadi blur. Akan tetapi secara teknis gambar blur maksudnya yaitu gambar yang kerapatan piksel yang membentuknya rendah. Dengan kata lain resolusi gambar blur rendah.

Ada sebuah pertanyaan, apakah sama gambar blur dengan gambar transparan? Transparan berarti tembus pandang. Sebagai contoh kaca, pada umumnya kita dapat melihat dengan jelas benda yang ada di balik kaca dengan tidak adanya perubahan pada bentuk benda yang kita lihat. Dalam dunia fotografi, sebuah objek gambar yang transparan akan tembus pandang terhadap objek di belakangnya.

Gambar blur adalah gambar yang tidak tembus pandang, akan tetapi objek terlihat kabur, tidak jelas, tidak fokus, dan nampak samar-samar. Pada objek gambar yang blur, objek di belakangnya tetap tidak kelihatan, maksudnya gambar yang blur tetap menutupi objek yang ada di belakangnya. Itu artinya tidaklah sama antara gambar blur dengan gambar transparan.

Setidaknya ada dua faktor yang dapat mendukung terbentuknya blur pada proses pengambilan gambar. Yaitu:

1. Depth of Field (DOF)

Depth of Field (DOF) di dunia fotograpi berarti ruang ketajaman. Ruang ketajaman ini dapat mempengaruhi terjadinya blur pada background foto. DOF menjelasakan seberapa luasnya area yang tajam (Focus) dan area yang tidak tajam pada sebuah gambar. DOF terbagi menjadi dua yaitu lebar dan sempit dimana Keduanya mengarah pada luas dan sempitnya area yang tajam pada gambar foto.

DOF Lebar Ketika area yang tajam lebih luas dibandingkan area yang blur. Sebaliknya. Ketika area focus lebih sempit dibandingkan area yang blur disebut dengan DOF Sempit. Sebagai gambaran contoh, DOF lebar ketika kita mengambil gambar menggunakan kamera ponsel. Pada umumnya foto yang dihasilkan semua gambar tampak jelas bahkan hampir tidak satupum bagian dari gambar yang mengalami blur.

Faktor utama yang mempengaruhi tenjadinya DOF ini adalah bukan lensa (aperture atau diafragma). Sehingga untuk mengetahui seberapa luas area tajam pada gambar tergantung dari penggunaan aperture atau diafragma lensa. Aturan dalam hal ini yaitu semakin lebar bukan aperture yang digunakan semakin sempit area tajam pada gambar.

2. Pengaruh Lensa

Hal lain yang mendukung terbentuknya gambar blur adalah pengaruh lensa. Lensa yang digunakan dalam proses pengambilan gambar berperan penting karena menentukan hasil dengan background blur. Lensa dengan focal length dapat memaksimalkan hasil blur. Yang paling banyak digunakan untuk membuat latar blur adalah lensa fix 50mm dan lensa zoom tele. Jika menggunakan lensa zoom wide (lebar) yang secara umum memiliki rentang focal pendek maka hasil blurnya tidak se-ekstrem (very blur) dari hasil blur lensa tersebut.

Baiklah, selanjutnya bagaimana sih cara melakukan teknik blurring?

Ada beberapa tips Untuk membuat teknik blurring yang dapat menghasilkan foto yang bagus. Diantaranya:

1. Pilih mode manual atau aperture priority.

2. Pilih setting aperture sebesar mungkin.

3. Atur jarak ketika memotret, yaitu jarak di depan dan di belakang objek yang akan difoto.

4. Jauhkan jarak antara objek dan background

5. Usahakan menggunakan lensa dengan aperture yang besar.

6. Gunakan focal length lensa yang terpanjang, misalnya lensa 55-200mm, makagunakan yang 200mm.

7. Jika ada, gunakan fixed lens atau prime lens, lensa yang tidak bisa di zoom untuk mendapatkan pola blur yang baik.

Baca Juga :

POHON KARIR UNTUK LULUSAN SMK YANG MEMPUNYAI SKILL DI JURUSAN MULTIMEDIA

 

Fungsi aperture itu sendiri ialah untuk mengontrol seberapa banyaknya cahaya yang masuk ke sensor kamera lewat bukan pada lensa tersebut. Ketika tombol shutter ditekan, saat itulah lubang di depan sensor kamera akan terbuka. Dan settingan aperture yang menentukan seberapa besar lubang itu terbuka. Semakin besar lubang terbuka, maka makin banyak cahaya masuk yang akan dibaca oleh sensor kamera.

Lalu, bagaimanakan cara melakukan teknik blurring menggunakan kamera digital? Berikut langkah-langkah untuk melakukan teknik blurring dengan menggunakan kamera digital model kamera saku (pocket camera):

1. Gunakan aperture priority (jika tidak ada gunakan mode portrait).

2. Matikan lampu flash. Jika cahaya sangat minim maka gunakan tripod.

3. Tentukan objek foto yang akan diambil. Pilihlah objek yang memiliki cukup kontras dalam warna warna antara objek utama dan background.

4. Atur jarakn objek dan background Usahakan jangan terlalu dekat, tetapi jika jarak background kurang jauh maka semua terlihat tajam difoto sehingga hasilnya tidak blur.

5. Carilah background denga warna yang terang mencolok.

6. Saat memotret, dekatkan kamera dengan objek utama yang akan di foto.

 

Itulah secara teori mengenai beberapa tips dan cara melakukan teknik blurring. Semoga bisa menambah pengetahuan kita.
Baca Juga:

1 comment:

  1. Lucky 15 Casino (Lucky 15) Map & Directions - Mapyro
    Find your 광주 출장마사지 lucky 제천 출장샵 15 lucky 15 slot at baoji titanium Mapyro, 남양주 출장안마 an official portal that helps you find and play 김포 출장안마 casino games.

    ReplyDelete